recent








Kamis, 15 Mei 2014

Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi (BAB 4)

Enron : Tiga eksekutif teratas dinyatakan bersalah atas kesalahan dalam mengemukakan keuntungan dengan menggunakan skema akuntansi yang tidak benar dan membuat laporan yang salah kepada pemegang saham. Dinyatakan pailit th 2001

Worlcom : Perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di amerika  serikat. Direktur Utamanya dinyatakan bersalah karena dengan tidak benar menggelembungkan pendapatan mencapai miliaran dolar dengan menggunakan metode akuntansi yang tidak sah. Dinyatakan pailin pada tahun 2002 dengan utang mencapai $41 miliar.

Merrill Lynch : Didakwa membantu enron dalam menyusun sarana keuangan yang tidak memiliki tujuan bisnis, memungkinkan enron untuk melaporkan keuntungannya dengan tidak benar.
Parmalat : Kelompok industry terbesar kedelapan di italia terdakwa karena salah menyatakan lebih dari $5 miliar pendapatannya, keuntungannya selama beberapa tahun; eksekutif seniornya didakwa me;lakukan penggelapan.

Bristol-Myers squibb : Perusahaan farmasi yang setuju untuk membayar denda $150 juta karena salah melaporkan pendapatannya sebesar $1,5 miliar dan menggelembungkan nilai sahamnya.

Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar/ yang salah yang tertulis / institusi sosial dengan sejarah dan perangkat aturan yang diharapkan masyarakat untuk kita ikuti/ taati.

Etika merujuk pada sebuah prinsip benar dan salah yang digunakan seseorang, yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan perilakunya.

MODEL PEMIKIRAN TENTANG ISU ETIKA, SOSIAL, DAN POLITIS
Isu etika, sosial, dan politis sangat terkait satu sama lain. Dilema yang mungkin anda hadapi sebagai seorang manajer system informasi biasanya timbul dalam perdebatan sosial dan politik. Cara melihat hubungan ini dijelaskan pada gambar 4-1. Bayangkan masyarakat seperti sebuah danau yang tenang disuatu musim panas, ekosistem tenag yang memiliki keseimbangan dengan individu, sosial, dan institusi politik. Setiap individu tahu bagaimana harus bertindak dalam danau ini karena institusi sosial (keluarga, pendidikan,organisasi) didukung oleh aturan-aturan perilaku yang telah dikembangkan dengan baik, dan didukung pla oleh aturan-aturan perilaku yang telah dikembangkan dengan baik, dan didukung pula oleh hukum yang dikembangkan di sektor politik yang memberikan saran berperilaku dan memberikan sanksi atas setiap pelanggaran.

LIMA DIMENSI MORAL ERA INFORMASI

  1. Hak dan kewajiban informasi. Hak informasi (information right) apa yang dimiliki individu dan organisasi? Apa yang dapat dilindungi hak tersebut? Apakah kewajiban individu dan organisasi yang berkaitan dengan informasi ini?
  2. Kepemilikan hak dan kewajiban. Bagaimana hak kekayaan intelektual pribadi tradisional dilindungi dalam sebuah masyarakat digital dimana melacak dan menghitung hak kepemilikan sulit dilakukan dan mengabaikan hak2 pribadi menjadi sangat mudah?
  3. Akuntanbilitas dan pengendalian. Siapa yang dapat dan akan dituntut akuntabilitas dan tanggung jawabnya atas bahaya2 yang terjadi dari informasi individu dan kolektif serta hak-hak pribadi.
  4. Kualitas system. Standar kualitas system dan data apakah yang harus dipenuhi untuk melindungi hak pribadi dan keamanan masyarakat?
  5. Kualitas hidup. Nilai apa yang harus dilindungi dalam sebuah masyarakat yang didasarkan pengetahuan teknologi? Instituti mana yang harus dilindungi dari kejahatan? Nilai dan praktik budaya mana yang harus didukung oleh teknologi informasi yang baru? 
BEBERAPA TREN TEKNOLOGI UTAMA YANG MEMUNCULKAN ISU ETIKA
  1. Kecepatan perhitungan yang menjadi dua kali lebih cepat setiap 18 bulan telah membuat sebagian organisasi dapat menggunakan system informasi pada proses produksi intinya.
  2. Kemajuan dalam teknik penyimpanan data dan biaya penyimpanan yang menurun dengan cepat telah menyebabkan penggandaan bisnis data tentang individu-karyawan, pelanggan, dan pelanggan potensial-yang telah dipelihara oleh organisasi swasta dan pemerintah.
  3. Kemajuan dalam teknik analisis data untuk kelompok data yang besar merupakan tren teknologi lain yang meningkatkan perhatian etika karena badan pemerintah dan perusahaan dengan mudah mampu menemukan informasi pribadi individu dengan lebih terperinci. 

Konsep Dasar: Tanggung jawab, Akuntabilitas, Dan Liabilitas
Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab untuk setiap konsekuesi yang timbul dari tindakannya. Tanggung jawab (responbility) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika.
Akuntabilitas adalah cirri-ciri dari system dan institusi sosial:  ini berarti bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab.
Liabilitas adalah cirri-ciri system politis dimana suatu badan hukum mengambil peranan yang member izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh pelaku, system, atau organisasi lain.

ANALISIS ETIKA

  1. Indentifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas. Tentukkan siapa yang melakukan apa, kepada siapa, dimana, kapan, dan bagaimana.
  2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai terluhur yang terlibat. Isu etika, sosial, dan politis selalu merujuk pada nilai-nilai luhur.
  3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya. Setiap etika, sosial dan politis memiliki pihak-pihak yang berkepentingan: para pemain dalam pertandingan yang memiliki kepentingan dalam hasilnya, yang telah berinvestasi dalam situasi ini, dan biasanya memiliki opini yang vocal.
  4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dangan beralasan. Anda mungkin menemukan bahwa tidak ada pilihan yang dapat memuaskan semua kepentingan yang terlibat, tetapi beberapa pilihan lebih baik daripada yang lainnya
  5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda. Beberapa pilihan mungkin secara etika benar tetapi sangat merusak dari sudut pandang yang lain. 
6 PRINSIP TRADISIONAL YANG DAPAT MEMBANTU MEMBENTUK KEPUTUSAN ETIKA
  1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan anda (aturan emas-golden rule).
  2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tindakan itu tidak baik untuk dilakukan oleh siapapun juga (imperative kategoris Immanuel kant-immanuel kant’s categorical imperative).
  3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat untuk di ambil (aturan perubahan Descartes-descartes’rule of change).
  4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur (prinsip utilitarian principle).
  5. Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit (prinsip menghindari risiko-risk aversion principle).
  6.   Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang kecuali tidak ada pernyataan khusus yang lain (disebut dengan aturan etika “tidak ada makan siang yang gratis”-etnical “ no free lunch”rule).
Sumber : Sistem Informasi Manajemen (Keneth C. Laudon – Jane P. Laudon)

Like the Post? Do share with your Friends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IconIconIconFollow Me on Pinterest

Blogger news

Blogroll

What's Hot